Sentra Buku Pintar
By. Yusuf Wijaya
Saat saya baru menginjakkan kaki di kota
Yogyakarta, langkah kaki membawa saya menuju ke ujung jalan Malioboro, tepatnya
di pusat kota Yogyakarta. Dimana sejumlah bangunan tua peninggalan Belanda
masih berdiri dengan kokoh. Seolah menunjukkan diri kepada masyarakat adanya sejarah dari masa lalu yang
patut untuk dikenang. Diantara gedung - gedung tersebut diantaranya gedung Bank
BNI 1946, Kantor Pos Besar Yogyakarta, Bank Indonesia, Istana Presiden, Gedung
Agung, Benteng Vredeburg dan sebuah
bangunan bernama Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949. Saya berada di kota
Yogyakarta bukan tanpa alasan, saya beserta teman –
teman Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia UNP Kediri mengadakan kunjungan
jurnalistik di beberapa tempat di Yogyakarta, diantaranya Pantai Parangtritis,
surat kabar Kedaulatan Rakyat (KR), dan yang terakhir di sekitar Malioboro.
Orang menyebut Yogyakarta
surga bagi pecinta buku dan ini benar adanya. Ini dibuktikan dengan adanya kios
dan toko buku yang berdiri di hampir semua sudut kota Yogyakarta, khususnya di
kawasan Malioboro. Kemana pun melangkah, Anda akan dapat menemui pedagang yang
menjajakan buku di berbagai penjuru kota. Banyaknya universitas swasta dan
negeri yang berdiri di Yogyakarta menjadikan toko buku sebagai tempat
berburunya ilmu pengetahuan bagi mereka kalangan Mahasiswa /Pelajar.
Nah, untuk
memulainya saat berkunjung ke Yogyakarta khususnya para Pelajar/ Mahasiswa maka
mampirlah ke Kios Buku Taman Pintar atau yang lebih dikenal dengan nama “Shopping
Center”. Entah sekadar refreshing melihat-lihat perkembangan bahan bacaan, buku
lama, buku baru, bahkan berburu buku-buku sebagai penunjang aktivitas belajar
di sekolah/ kampus. Letaknya sangat strategis berada di jantung kota Yogyakarta
atau di kilometer nol, yaitu di Jalan Sriwedari, di sebelah timur Jalan
Malioboro. Berdiri deretan kios-kios yang memajang beragam buku. Ada sekitar 124
kios yang tertata rapi di dua lantai. Buka dari pukul 9 pagi hingga 9 malam.
Buku yang dijual bermacam-macam, dari buku baru hingga buku bekas. Tiap kios
memiliki spesifikasinya masing-masing, dari buku-buku umum, religi, buku
pelajaran, buku penunjang kuliah, hingga novel dan komik. Tak hanya itu, di
Shopping center juga tersedia majalah lama, buku lama, buku bekas, makalah,
tesis, disertasi, kliping koran, dan lain sebagainya.
![]() |
Kios Buku Taman Pintar |
Bagi kalangan
pelajar /mahasiswa berburu buku ke Shopping Center merupakan salah satu
alternatif untuk memenuhi hasrat kepemilikan buku yang diperlukan. Terutama
bila dilihat dari harga - harga buku di sini relatif lebih murah dibanding toko
- toko buku terkenal yang tersebar di penjuru kota Yogyakarta. Sesuai lokasi
dan bangunan Shopping Center yang nampak sederhana maka biaya apa pun yang
dikeluarkan konsumen tentu lebih rendah. Buku yang sama (penulis /pengarang,
penerbit, tahun penerbitan, edisi) bisa dibanderol lebih murah dengan selisih
lumayan untuk ukuran kantong pelajar /mahasiswa. Untuk buku- buku baru
rata-rata diambil langsung dari penerbit, dengan pengambilan keuntungan yang
kecil dan sepanjang tahun di sini memberi diskon hingga30%. Hampir setiap hari
Shopping Center selalu ramai dikunjungi, terlebih pada akhir pecan, hari libur
atau menjelang tahun ajaran baru.
Inilah wawancara
saya dengan narasumber yang bernama Ibu Sri, beliau adalah salah satu pedagang
buku di kawasan Taman Pintar /Shoping Center.
Saya : Permisi Bu, maaf mengganggu sebentar,
bolehkah saya bertanya sedikit mengenai usaha Ibu ?
Bu
Sri : Oh ya, boleh Mas.
Saya : Sebenarnya saya ada tugas dari kampus, untuk
mencari tahu mengenai usaha buku di kawasan malioboro. Bersediakah Ibu menjadi
narasumber ?
Bu
Sri : Oh begitu, iya saya bersedia.
Saya : Sebelumnya nama saya Yusuf, kalau boleh
tau nama lengkap Ibu siapa ?
Bu
Sri : Nama Ibu Sri Wulansih, tapi orang -
orang di sini biasa memanggil Bu Sri.
Saya : Kalau boleh tau Ibu berasal dari mana ?
Bu
Sri : Saya asli Imogiri Mas.
Saya : Sudah berapa lama Ibu membuka usaha buku?
Bu
Sri : Saya berjualan buku disini sejak
tahun 2005 sampai sekarang, tapi sebelumnya saya berjualan kopi keliling.
Saya : Mengapa ibu beralih usaha buku ?
Bu
Sri : Karena berjualan buku di sini cukup
menjanjikan, soalnya banyak pelajar/ mahasiswa lokal atau luar kota berburu
buku di sini, itu sebabnya saya beralih berjualan buku.
Saya : Buku apa saja yang dijual di sini ?
Bu
Sri : Banyak, macam-macam mulai buku
umum, religi, buku pelajaran, buku penunjang kuliah, majalah, hingga novel dan
komikpun juga ada.
Saya : Dari mana Ibu mendapatkan buku-buku ini ?
Bu
Sri : Kami disini mendapatkannya langsung
dari penerbitnya, sehingga buku-buku di sini lebih murah hingga 30% dari toko
buku lain.
Saya : Kios-kios di sini buka mulai pukul berapa ?
Bu
Sri : Kios di sini buka mulai pukul 9
pagi sampai 9 malam.
Saya : Untuk omsetnya bisa sampai berapa ?
Bu
Sri : Untuk omsetnya sendiri sekitar Rp
300-400 ribu/ hari, kalo hari libur atau masuk ajaran baru bisa 3-4 kali lipat.
Saya : Ya sudah Bu, terima kasih atas waktunya,
semoga Ibu mendapatkan banyak rezeki.
Bu
Sri : Iya Mas sama-sama. Amiien...
![]() |
Dokumrntasi |
Itulah sedikit perbincangan
saya dengan Bu Sri yang ramah dan murah senyum. Saya pun berpamitan dengan Bu Sri. Tak lupa saya
berfoto bersama untuk dokumentasi. Sebelum saya meninggalkan kios, beliau berpesan
agar suatu saat nanti saya bisa mampir lagi di kiosnya.
Oleh : Yusuf Wijaya / 4D
NPM :
09.1.01.07.0170
Wah artikel yg bgus, kasih 5 bintang *****
BalasHapusIya, terima ksih atas kunjungannya
Hapus